Lesson learned: Jangan makan makanan yang udah lewat 1tahun9bulan dari tanggal expired-nya.
I know. Lesson learned-nya benar-benar gak penting. I mean, pasti kalian akan berpikir "ya iyalah jangan dimakan, gimana sih." Tapi kadang ada beberapa orang yang harus mengalami sendiri, barulah mereka mendapatkan pelajaran dari pengalaman tersebut. And yes, this experience happened to me. Gue sendiri yang mengalami, gue sendiri yang menyesal sekarang.
Alkisah, beberapa hari yang lalu, gue lagi nginep di apartemennya Lala, di daerah Sangkuriang, Bandung. Siang itu, Lala nanya ke gue, "Masak apa ya hari ini?" sambil ngebongkar-bongkar laci yang isinya makanan-makanan dia. Terus Lala nemuin ada sekotak mac n cheese, dia bilang, "Makan ini aja yaa." Gue, sebagai tamu yang pada dasarnya makan roti pun tak apa, ngangguk-ngangguk aja. Gak lama setelah itu, Lala masih mandangin kotaknya. Ternyata, dia lagi nyari tanggal expired-nya. Akhirnya gue bantu cari, terus ada tulisannya, Best Before Jan 2015.
Di sinilah kebodohan kami dimulai.
Kami sempat ragu mau lanjut masak itu atau nggak. Menurut Lala dan gue, makanan kering (kayak makaroni yang belum direbus) kayanya gak mungkin basi. Karena pas dibuka, bentuknya masih normal, nggak ada bau sama sekali, warnanya juga masih normal. Lalu kami jadi berpikir, Best Before itu kan sebenernya lebih ke quality assurance. Kalau lewat dari tanggal yang tertera, belum tentu makanannya jadi nggak bisa dimakan lagi. Pasti produsen makanan ngasih gap antara tanggal expired sama waktu sebenernya makanan rusak. Biar apa? Biar bisa dipastikan kalo makanan yang diolah sebelum tanggal expired itu masih oke. Makanya kadang kalo expired lewat sehari dua hari, masih gapapa. Karena ya tanggal kayak gitu bukan saklek, fix gitu. Lewat-lewat beberapa hari, terutama untuk makanan kering yang masih harus diolah lagi, selama dia masih berbentuk, berbau, berbau, dan berasa sama seperti biasa, masih bisa dimakan. Anyway, kami berdua berani ngomong gini karena pernah belajar juga di kuliah. Dan makanya tempat makan p***a *u* katanya berani pake bahan yang udah lewat expired, karena secara kualitas bahan-bahannya masih oke.
Ya tapi gak 1 tahun 9 bulan juga.
Pas makaroninya direbus, gak ada masalah. Tekstur still oke, rasa masih seperti biasa, warnanya juga, bau pun tidak ada. Aman. OH IYA, Lala pun menambah makaroninya dengan makaroni lain yang dia beli di salah satu supermarket, dan udah expired juga. Dan seinget gue, Best Before Oct 2014. Tapi makaroni yang ini pun sama aja, nggak ada masalah. Terus pas ngecek bubuk cheese-nya, ternyata bubuknya masih oke. Kadang kalo makanan bubuk udah kelamaan, kan suka ngegumpal tuh. Contohnya kayak bumbu mie goreng yang udah lama, biasanya suka ngegumpal gitu, bukan berbentuk serbuk. Jadi, menurut kami, semua aman sentosa.
Akhirnya kami makan siang pake itu.
Malemnya, Lala mulai mengeluh, "Perut gue kok sakit ya, Tha." Tapi gue belom ngerasa sakit perut saat itu. Barulah beberapa jam kemudian, gue ikutan sakit perut. Bahkan besokan paginya gue lemes, agak keringat dingin. Gue dan Lala diare. Bahkan setelah itu, Lala mual. Tapi kalo yang mual ini gue nggak ngerasain sih. Tapi perut gue sakit banget, bahkan dua hari setelahnya pun masih ada rasa sakit itu walaupun nggak banyak. Dan kami menyimpulkan kalau penyebabnya adalah mac n cheese kadaluarsa.
Yha. Lumayan gak enak sih huhu. Pelajaran buat semuanya, walaupun memang expired date merupakan salah satu bentuk quality assurance, tetap gunakan otak kalian dalam mengolah makanan. Kalau makanannya udah lewat 1 tahun begitu, lebih baik langsung dibuang saja ke tempat sampah. Karena kemungkinan walaupun secara appearance, taste, dan smell mereka tidak bermasalah, who knows bakteri apa yang sudah mulai berkembang.
Sekian cerita kali ini. Hati-hati dalam mengolah makanan ya!
No comments:
Post a Comment