Oh yeah. Jakarta. Daerah Khusus Ibukota. Problem utama? Banjir. So as you know and I always told you before, I do hate rain. Iya, liat kan akibat hujan? Banjir. Oke sebenernya bukan hujannya sih yang salah. Salah drainasenya *tsah gaya* Abis kan ini banjirnya bukan banjir kiriman dari Katulampa. Menurut gue sih banjirnya karena air yang ada di selokan dan sungai di Jakarta nggak ngalir dengan baik, jadinya meluap dan akibatnya? Banjir. Padahal it's been a while since Jakarta's last flood. Biasanya kan banjir 5 tahunan tuh ya katanya, tapi pas 2012 keskip gitu tuh, banjirnya malah sekarang.
Yang gue heran adalah, daerah yang banjir biasanya sama aja kaya tahun-tahun sebelumnya. Istilahnya? Langganan banjir. Maksud gue, emang mereka nggak bosen apa kebanjiran? Orang-orang yang kebanjiran itu tau nggak ya kenapa mereka bisa kebanjiran? Misalnya mereka tau, kenapa nggak coba ditanggulangin. Misalnya nih ya, udah tau sungai tuh buat air ngalir ke laut, masih aja buang sampah ke sungai. Hasilnya apa? Pas banjir mereka sendiri kan yang rugi? Kenapa sih nggak mencoba buat menjaga lingkungan, at least lingkungan sekitar rumah lo dulu deh.
Iya yang barusan itu emang kata-kata sotoy gue yang bosen karena hari ini nggak bisa kemana-mana karena hujan. Betein abis. Tadinya hari ini mau main ke rumah Didi sekalian kumpul-kumpul gitukan, secara minggu depan gue udah mulai kuliah lagi (dan orang lain pada baru mulai libur. GRRRRREAT
Yaudahlah yaa, intinya sebenernya banjir mah bukan salah alam. Tapi salah kita sendiri. Dadah!
No comments:
Post a Comment